Jumat, 25 Januari 2013



Tema   : Peran Pabrik Gula dalam Meningkatkan Ekonomi Daerah
Oleh    : Megawanti Dwi Rahayu

Pabrik Gula Sebagai Penggerak Ekonomi Daerah

Indonesia saat ini berada pada keadaan ekonomi yang bisa dikatakan stabil. Gubernur Bank Indonesia Darmin Nasution mengatakan bahwa Indonesia menjadi salah satu negara dengan pertumbuhan ekonomi paling stabil di dunia sehingga para investor asing pun melirik Indonesia.  Hal ini tentunya menjadi kebanggan tersendiri bagi masyarakat seluruh Indonesia.
PT Perkebunan Nusantara X adalah sebuah perusahaan yang didalamnya terdapat unit usaha gula, tembakau, dan rumah sakit. Salah satu unit usaha yang menjadi penggerak perekonomian bagi para petani yaitu unit usaha gula. Bahan baku tanaman tebu yang menjadi bahan pembuatan gula tersebut diperoleh dari lahan dengan status kepemilikan, tebu sendiri yang berasal dari lahan Hak Guna Usaha (HGU) seluas ± 5% dari keseluruhan lahan. Tebu yang berasal dari petani atau istilah umumnya Tebu Rakyat (TR) seluas ± 90% dari keseluruhan lahan tanaman tebu. Hasil produksi gula dipasarkan didalam negeri dengan system penjualan bagi hasil antara Ptpn dan petani dengan dasar tingkat rendemen s/d 6%, sedang produksi gula milik petani dapat dilakukan penjualan sendiri. Tentu hal itu akan menimbulkan simbiosis mutualisme atau dalam artian luasnya yaitu saling menguntungkan. Petani tebu yang bekerja sama dengan perusahaan ptpn x, tentunya merasa diuntungkan juga. Karena Perkebunan Nusantara X menjalin sinergi dengan Bank Negara Indonesia yang membiayai para petani di lingkungan Pabrik Gula Gempolkrep, Mojokerto. Bank Negara Indonesia atau BNI ini, memberikan bantuan dengan mengucurkan dana Rp 25 miliar. Dana kucuran BNI ini tentunya bukan untuk dipergunakan semata-mata untuk kepentingan yang lain, tetapi dana ini digunakan untuk membudayakan tebu oleh para petani tebu tersebut. Selain itu, Kepala Bidang PKBL PTPN X, Wasis Pramono menegaskan pihaknya selama ini telah dipercaya oleh sejumlah BUMN untuk mengelola dana PKBL. Dana PKBL yang dikelola mencapai Rp 450 miliar dan di tahun yang akan datang ditargetkan naik menjadi Rp 550 miliar. Dana tersebut digunakan untuk bantuan permodalan petani, meningkatkan kualitas SDM petani, menguatkan kapasitas usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM), dan mendorong kesejahteraan sosial-ekonomi masyarakat sekitar pabrik gula. Hal ini tentu membuat para petani menjadi lebih terjamin dan nyaman dalam bermitra dengan ketentuan yang telah ditentukan oleh ptpn x.
            Beberapa hal diatas adalah fakta-fakta dari banyaknya keuntungan bagi para petani yang bekerja sama dengan ptpn x ditinjau dari sisi perkembangan perekonomiannya. Lalu bagaimana dengan perkembangan perekonomian yang ditempati oleh ptpn x ini? dengan adanya pabrik gula, tentu bukan hanya pemilik perusahaannya saja yang untung, tetapi ini juga bisa membuat warga disekitarnya ikutan untung. Hal ini bisa terlihat dari berkurangnya jumlah pengangguran yang berada di Indonesia. Pasalnya, tenaga yang dibutuhkan oleh perusahaan pabrik gula ini lumayan besar sehingga sangat membutuhkan banyak karyawan. Nah, dengan dibutuhkannya karyawan ini, tentu akan mengurangi jumlah pengangguran yang ada di Indonesia. Tentu hal ini akan sangat menguntungkan bagi perkembangan perekonomian di Indonesia. Selain itu, dengan banyaknya karyawan, tentu tempat tinggal mereka pun sangat dibutuhkan. Warga yang memiliki tanah yang bersertifikat tentunya bisa membuat beberapa kost-an yang pasti sangat dibutuhkan oleh para karyawan. Selain membuka peluang usaha dalam bidang kontrakan rumah atau kost-an, para pedagang yang berada disekitar wilayah pabrik itu pun akan ikutan untung, Banyaknya kebutuhan yang diperlukan oleh para karyawan seperti: kebutuhan sandang, pangan, papan yang disediakan oleh para pedagang disekitar pabrik tentu akan sangat dibutuhkan oleh para karyawan pabrik gula yang jumlahnya sangat banyak ini.
            Beberapa keuntungan tadi itu pastinya tidak akan tercipta jika tidak ada peran khusus pabrik gula ptpn ini. Sebuah perusahaan gula yang bukan hanya merauk keuntungan untuk pihaknya sendiri, melainkan membantu masyarakat disekitarnya ikutan merasakan kesuksesan bersamanya. Sebuah perusahaan yang peduli akan lingkungan hingga menyediakan  anggaran sebesar Rp 40,8 milliar atau naik 210 persen dari anggaran tahun 2012 sebesar Rp 13,5 milliar. Hal ini dilakukan sebagai upaya dalam pelestarian lingkungan hidup dalam meningkatkan kualitasnya. Sedangkan pada tahun-tahun sekarang ini, rencananya direktur produksi PTPN X, Ir. Tarsisius Sutaryanto, MM akan melakukan perbaikan dan peningkatan system limbahnya. Bahkan dengan system Close Loop pabrik gula tidak akan membuang limbah sama sekalisehingga tidak akan mencemari lingkungan. Tentunya perusahaan seperti inilah yang harus ditiru oleh berbagai perusahaan lain, perusahaan yang tidak hanya mementingkan keuntungan yang besar tapi acuh terhadap keadaan lingkungan disekitarnya sehingga menyebabkan kerusakan lingkungan, tetapi yang dibutuhkan adalah perusahaan yang peduli akan lingkungan dang selalu berupaya menjaga kelestarian lingkungan sekitar.
                                                                                                                                                    

Tidak ada komentar:

Posting Komentar