Oleh : Megawanti Dwi Rahayu
Pabrik Gula Sebagai Wisata Sejarah Bernuansa Belanda
Hampir di setiap kota di Indonesia,
saya menjumpai banyak bangunan tua yang masih berdiri tegak dengan kokoh
menantang zaman. Hal itu membuat kagum para wisatawan. Betapa tidak, bangunan
yang sejak dulu ada masih berdiri kokoh sampai saat ini. Walaupun terlihat
lebih tua, tapi inilah yang membuat daya tarik tersendiri bagi orang-orang yang
melihatnya. Pada dasarnya, bangunan tua yang dihasilkan pada masa penjajahan
belanda ini terlihat lebih menarik dibandingkan dengan gedung-gedung modern
biasanya. Pengembangan wisata pabrik gula yang memiliki bangunan yang kental
dengan ciri kolonialisme belanda ini, tentu adalah ide yang sangat inovatif.
Selain bisa digunakan sebagai pabrik, tentu ini juga bisa digunakan sebagai objek
wisata yang edukatif dan bersejarah. Tentu dengan adanya pabrik gula yang
memiliki ciri arsitektur kuno jaman belanda ini juga memiliki daya pikat yang
bisa membuat wisatawan tertarik pada tempat wisata ini.
Pengembangan wisata sejarah pabrik
gula bisa dilakukan dengan wisata bersejarah. Jadi, selain kita bisa menikmati
pemandangan eksotisme gedung-gedung tua khas jaman belanda, para wisatawan juga
dimanjakan dengan beberapa peninggalan barang-barang atau alat yang terdapat
dipabrik gula tersebut. Misalnya dibuatkan seperti museum dengan ditemani oleh
penjaga museum yang dapat menjelaskan sejarah tentang berdirinya pabrik tersebut,
atau benda-benda yang terdapat didalamnya atau bisa juga menjelaskan tentang
peristiwa-peristiwa penting yang terjadi pada bangunan pabrik gula tersebut
sampai saat ini. Sehingga para wisatawan dapat masuk dan lebih tertarik dengan
tempat itu. Selain itu, perlu dilakukan tata letak yang menarik didalam pabrik
gula tersebut sehingga para wisatawan tidak merasa bosan ketika memasuki area
tersebut. Selain sebagai wisata bersejarah, penjualan produk gula juga bisa
dilakukan ketika para wisatawan masuk kedalam pabrik, misalnya diperlihatkan
proses pengolahan gula, sampai mencicipi produk gula, dan akhirnya para
wisatawan tertarik untuki membeli prosuk gula sebagai oleh-olehnya.
Pada
zaman modern ini banyaknya jejaring sosial yang semakin meruak membuat banyak
orang terutama anak muda untuk mengupload foto mereka ke jejaring sosial
seperti: Facebook, twitter, instagram. Sehingga ini adalah kesempatan pihak
pengelola pabrik gula yang memiliki bangunan kuno yang bercirikan jaman
belanda, untuk berfoto atau istilahnya hunting foto untuk mereka upload ke jejaring
sosial. dengan merebaknya situs-situs jejaring sosial ini juga dapat dijadikan
sebagai promosi gratis, pihak pengelola pabrik gula yang ingin mempromosikan
supaya tempat wisata ini bisa lebih terkenal, bisa menggunakan aplikasi
jejaring sosial dengan cara seperti share foto-foto ke facebook, membuat
fanpage wisata sejarah gula, membuat account twitter dan lain-lain.
Hal
yang paling disukai masyarakat adalah segala hal yang berbau ”gratis” ,
sehingga apabila ingin membuka sebuah wisata pabrik gula, pembukaannya harus di
awali dengan pemberian hadiah secara gratis, atau mungkin panggung musik atau
bisa juga dengan menyelenggarakan suatu acara khas daerah atau yang berbau
jaman-jaman kuno seperti waktu jaman belanda. Tentunya bukan memperagakan
ketika bangsa Indonesia disiksa, tetapi lebih ke nilai historinya, misalnya
ketika gedung ini dibuat pada masa kolonial belanda. Hal ini pasti akan
mengundang para jurnalis, bahkan stasiun televisi juga akan tertarik dan meliput
acara tersebut sehingga bisa membantu dalam mempromosikan tempat ini secara
lebih luas. Memang dengan menyelenggarakan lomba karya tulis juga sebenarnya
merupakan ajang promosi, tetapi mungkin tidak semua orang bisa tahu akan hal
ini, hanya segelintir orang yang mengerti dengan perkembangan produk modern
seperti laptop dan internet. Maka dari itu, perlu juga pihak pabrik gula ini
sendiri mensosialisasikan ke beberapa tempat untuk memperkenalkan wisata
bergaya jaman belanda tersebut.
Untuk
bisa masuk dan menikmati wisata bergaya khas kolonial belanda ini disarankan
agar tidak mematok uang karcis yang mahal, lebih baik dengan harganya yang
bersahabat bagi para pengunjung tentu akan lebih membuat para pendatang menjadi
berdatangan. Logikanya, jika karcis yang dipatok mahal, tentu hanya segelintir
orang saja yang mampu masuk kesana, tapi jika harganya yang bersahabat,
suasananya menyenangkan, dan membuat tempat wisata gula ini menjadi lebih populer,
kenapa tidak?
Selain
beberapa hal diatas, ada juga beberapa saran yang harus diperhatikan. Misalnya usahakan
terdapat beberapa keuntungan lain ketika memasuki wilayah wisata gula tersebut,
misalnya tersedia aneka jajanan atau kuliner khas setempat sehingga bisa
memanjakan para wisatawan yang sedang kelaparan. Lalu tersedianya tempat
pembelian cendramata untuk para wisatawan karena objek wisata pasti identik
dengan oleh-oleh khasnya. Tentunya selain hal-hal tersebut, yang harus
diperhatikan juga tentunya kondisi bangunan dan wilayah sekitarnya. Objek
wisata yang bersih, nyaman, mudah diakses, tentu akan menambah nilai plus bagi
wisatawan yang akan mengunjunginya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar